Motif Pengirim Sate Beracun di Bantul: Sakit Hati karena Tak Jadi Dinikahi
"Motifnya adalah sakit hati karena ternyata target menikah dengan orang lain tidak dengan dirinya," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria di Polres Bantul, Senin (3/4).
Yang dimaksud target adalah Tomy, pria yang dikirimi sate beracun.
Menurut Burkan, pelaku sempat memiliki hubungan dengan target yang tinggal di daerah Kasihan, Bantul.
"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah," kata Burkan.
Kabar yang beredar Tomy merupakan seorang polisi. Namun, Burkan menegaskan Tomy adalah PNS.
"Identitas T, pegawai negeri," ucap Burkan.
Dalam jumpa pers di Mapolres Bantul tersebut, tersangka NA juga dihadirkan. NA yang tingginya semampai tersebut mengenakan baju tahanan warna biru, rambut panjangnya diikat, dan memakai masker medis.
Latar Belakang Kasus
Sate ayam tersebut dikirim NA untuk Tomy melalui orderan offline (tanpa aplikasi) ojek online. Kepada driver ojol Bandiman (47) yang sedang mangkal di kawasan Stadion Mandala Krida, NA meminta sate ayam dikirimkan ke target di Kasihan, Bantul, dan disuruh bilang kiriman dari "Hamid dari Pakualaman".
Bandiman lalu mengantarkan pesanan itu ke rumah Tomy, namun ditolak oleh istri Tomy karena tidak kenal dengan pengirim. Tomy yang sedang tidak ada di rumah, saat dikontak juga mengaku tidak kenal.
Akhirnya sate tersebut dibawa pulang Bandiman untuk dimakan bersama dengan keluarganya. Namun nahas, anak Bandiman tewas usai makan sate tersebut.