Seekor Burung Gagak Terekam Merobek-robek Bendera Israel, Husein: Itu Adalah Tanda Kebesaran Allah
Jumat, 21 Mei 2021
Edit
Viral di media sosial sebuah memperlihatkan seekor burung gagak merobek bendera Israel.
Dalam video tersebut memperlihatkan momen saat burung gagak yang tengah mengoyak bendera Israel di atas sebuah pendingin udara.
Rekaman video yang disiarkan oleh Stasiun Televisi Al Jazeera yang kemudian diunggah kembali oleh Aktivis Indonesia di Gaza, Muhammad Husein lewat akun instagramnya @muhammadhusein_gaza;pqda Selasa (18/5/2021) malam itu disambut ramai masyarakat.
Husein serta sebagian besar masyarakat menyebut aksi yang dilakukan burung gagak itu adalah tanda kebesaran Allah SWT.
Burung itu disebut tergerak menunjukkan aksi penolakan atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
"Ma Syaa Allah... Bahkan seekor burung gagak pun bergerak menunjukkan aksi solidaritasnya kepada warga Palestina dengan merobek-robek bendera penjajah dengan menggunakan paruhnya," tulis Husein pada Selasa (18/5/2021).
Hal senada juga dituliskan masyarakat.
Mereka pun menyebut aksi yang dilakukan burung gagak itu serupa dengan polah sejumlah binatang yang dikisahkan membantu nabi ribuan tahun lalu.
Umat Yahudi Ortodoks Dukung Palestina
Aksi brutal yang dilakukan tentara Israel terhadap rakyat Palestina selama beberapa waktu lalu mendapat kecaman seluruh dunia, termasuk umat yahudi di London, Inggris.
Aksi protes serta unjuk rasa yang dilakukan kelompok Yahudi Ortodoks Neturei Karta itu terekam video dan diunggah kembali oleh Gus Miftah lewat akun instagramnya @gusmiftah; pada Selasa (18/5/2021).
Dalam video yang diunggahnya dari akun YouTube @TRT World itu, terlihat puluhan kelompok Yahudi Ortodoks menggelar aksi unjuk rasa di sebuah jalanan di London, Inggris.
Tidak diketahui lokasi serta waktu unjuk rasa terjadi, namun protes keras terlihat dilontarkan para pengunjuk rasa.
Dalam video kurang dari satu menit itu para pengunjuk rasa bahkan menyiramkan bensin ke bendera yang dibawa mereka
Seraya meneriakkan kalimat penolakan atas penyerangan yang menewaskan anak-anak dan perempuan, satu di antara mereka kemudian menyulut api hingga bendera terbakar dan terbelah.
Tidak ada kalimat yang disampaikan Gus Miftah dalam postingannya tersebut.
Pria yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu mengutip artikel pemberitaan dari TRT World.
Dalam berita berjudul 'Yahudi Ortodoks Neturei Karta Bela Palestina dan Ingin Negara Zionis Israel Bubar', disebutkan kelompok Yahudi Ortodoks menyuarakan hak rakyat Palestina.
Mereka pun mengecam aksi brutal yang dilakukan tentara Israel yang membunuh warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan serta menghancurkan permukiman dan masjid Palestina.
Rabi Dovid Feldman selaku Tokoh Yahudi Ortodoks mengaku malu atas aksi Israel tersebut.
Mereka pun menyuarakan dukungan serta mengaku berada di barisan Palestina untuk menentang segala bentuk penindasan yang dilakukan Israel.
"Kami datang untuk mendukung hak-hak Palestina, Kami Yahudi malu dengan apa yang terjadi di sana, di negara Israel," ujarnya dikutip dari akun Youtube TRT World.
"Kalian harus tahu, kami bersama kalian rakyat Palestina," tambahnya.
Berikut postingan lengkap Gus Miftah :
Yahudi Ortodoks Neturei Karta Bela Palestina dan Ingin Negara Zionis Israel Bubar
Kelompok Yahudi Ortodoks di London, Inggris menyuarakan solidaritas membela hak-hak Palestina.
Yahudi Ortodoks Neturei Karta mengecam sikap brutal Israel yang menggusur dan menggempur pemukiman warga Palestina di Gaza.
Rabi Dovid Feldman, mengaku malu atas penindasan Israel terhadap warga Palestina.
"Kami datang untuk mendukung hak-hak Palestina, Kami Yahudi malu dengan apa yang terjadi di sana di negara Israel," ujarnya, dikutip dari akun Youtube TRT World.
"Kalian harus tahu, kami bersama kalian rakyat Palestina."
Tokoh Yahudi Ortodoks tersebut mengakui Zionis Israel terlalu kuat, namun mereka yakin Tuhan Maha Kuat.
Organisasi ini adalah pelanjut Yahudi Haredi yang didirikan di Jerusalem di negara yang kala itu masih bernama Mandat Palestina pada 1938.
Saat itu, mereka amat menentang ideologi Zionisme yang memaksakan kedaulatan Yahudi ke Palestina yang masih menjadi wilayah Kesultanan Utsmaniyah Turki.
Yahudi Ortodoks Neturei Karta sejak awal tidak mendukung terbentuknya negara Zionis Israel dan menganggap, mereka yang mendukung keberadaan negara Zionis Israel sama dengan menentang janji Tuhan.
Bahkan, situs resmi Neturei Karta kerap merilis unjuk rasa yang diwarnai pembakaran bendera Israel di berbagai kota di dunia.
Neturei Karta percaya umat Yahudi tak diizinkan memiliki sebuah negara hingga datangnya Sang Juru Selamat alias Mesias.
Kelompok ini amat dibenci oleh para Yahudi pro Zionis yang pada umumnya kurang taat menjalankan agamanya