Muazzin Ditikam Hingga Meninggal Saat Azan Subuh, Pelakunya Ditangkap Ternyata Orang Dekat Masjid
Rabu, 29 September 2021
Edit
SERAMBINEWS.COM , YAMAN - Seorang pria di Kota Taiz, Yaman menikam seorang muazzin berusia 70 tahun karena suara azan subuh mengganggu tidurnya.
Peristiwa itu terjadi di Masjid Al-Rahma, lingkungan Al-Dhaboa pada Selasa (23/3/2021).
Melansir dari The New Arab, Kamis (25/3/2021), sumber di kota Taiz mengatakan bahwa pria itu menikam muazin, yang diidentifikasi benama Mahyoub Shamsan Al-Zaghrouri (70) hingga meninggal.
Sebelum penikaman, sempat terjadi perselisihan diantara keduanya.
Laporan media lokal, Yaman Now, pelaku diidentifikasi sebagai Mohammed Al-Zaidi yang berusia 35 tahun.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa Al-Zaidi yang tinggal berdekatan dengan Masjid Al-Rahma pernah beberapa kali mencoba melakukan penyerangan terhadap Al-Zaghrouri.
Ketika Al-Zaghrouri sedang adzan subuh pada hari itu, Al-Zaidi membawa pisau jambiya dan melakukan penyerangan terhadap muazin tua tersebut.
Pelaku juga dilaporkan memukul kepala Al-Zaghrouri dengan batu setelah menusuknya dari belakang.
Suara adzan Subuh merupakan pertanda fajar telah tiba.
Tak hanya subuh saja, adzan lima waktu juga akan terdengar di mana-mana setiap hari di hampir semua negara Muslim.
Otoritas keamanan Yaman mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menangkap Al-Zaidi setelah insiden tersebut.
Pelaku sempat memberikan perlawanan ketika pihak keamanan akan menangkap Al-Zaidi di rumahnya.
“Pelaku mencoba menyerang petugas dengan golok,” kata pihak keamanan setempat.
Sumber media lokal mengatakan bahwa pembunuhan seorang muazin karena melakukan azan dengan suara keras belum pernah terjadi sebelumnya.
Terhenti di kalimat Kalam Allah: Asyadu an laa illaha illallah
Seorang muazzin meninggal saat azan di Masjid Ar-Rayyan, dekat Sri Lxora Section 27 Shah Alam, Malaysia, Kamis (1/10/2020).
Ia meninggal saat mengumandangkan azan subuh.
Meninggalnya muzain yang bernama Rosliman Osman (60), menggemparkan penduduk setempat dan media sosial Malaysia.
Rosliman meninggal dalam keadaan yang baik dan di tempat terbaik, di mana semua orang menginginkan seperti itu.
Cerita almarhum Rosliman kemudian dimuat dalam utasan Twitter @twitterviral pada Kamis (1/10/2020).
Pagi itu tak seperti biasanya, suara azan terputus ketika kalimat kalam Allah dikumandangkan melalui pengeras suara.
Seluruh penghuni apartemen Sri Ixora Section 27 Shah Alam merasa aneh dan membuat kebingungan.
Mereka bertanya-tanya, mengapa azan Subuh dari Masjid Ar-Rayyan pagi ini hanya mendengar dua kalimat kalam Allah, yakni ‘Allahu Akbar’ dan Asyadu an laa illaha illallah lalu berhenti.
Rosliman, yang akrab disapa warga sebagai Abang Man terjatuh dan tak sadarkan diri saat mengumandangkan azan.
Tak lama setelah itu, suara riuh terdengar dari pengeras suara masjid.
Salah seorang pengurus masjid kemudian mengumumkan dari masjid untuk memanggil keluarga Abang Man, agar segera menuju Masjid.
“Mereka kemudian mendengar keributan melalui pengeras suara. Pengurus masjid lainnya kemudian membuat pengumuman, meminta anggota keluarga Rosliman untuk segera datang ke masjid,” tulisnya.
Anggota keluarga Abang Man pun segera bergegas menuju masjid, mereka melihat mobil ambulans sudah terpakir disana.
Mereka langsung masuk ke dalam masjid, tubuh Abang Man terlihat terbaring kaku di ruang azan.
"Mereka yang tiba di masjid kemudian melihat wujud Rosliman sudah terbujur kaku di area azan,”
“Dia telah mengahadap Sang Penciptan dengan cara yang diinginkan oleh semua umat," tulis postingan tersebut.
Dalam postingan tersebut, salah satu pengurus masjid mengatakan Abang Man sebelumnya telah mengungkapkan tentang keinginannya untuk membuat syukuran atas kesembuhan temannya, Ustaz Sahari, yang baru saja keluar dari rumah sakit.
“Dia sangat senang dan bahkan menawarkan akan menyediakan kopi untuk acara tersebut. Kami tidak berpikir bahwa dia akan dipanggil kembali kepada Allah secepat itu,”
"Ini (kemarin) adalah hari ketiga dia memberanikan diri untuk mengumandangkan azan Subuh, meskipun dia bukan seorang muazin yang ditunjuk," katanya.
Pengurus masjid itu mengungkapkan, Abang Man juga pernah berbicara sebelumnya bahwa “menjaga masjid ini bukanlah untuk kita sekarang, tapi untuk kita di sana nanti (akhirat)”.
“Tapi Allah lebih sayang dengan Abang Man. Semoga dia ditempatkan di antara orang yang beriman dan menjadi penghuni Al-Firdaus," pungkasnya.
Melansir dari Harian Metro, Jumat (2/10/2020), seorang jamaah yang paling awal tiba di masjid itu, Mohd Zin (65), melihat Abang Man sudah berada disana.
Mohd Zin mengatakan, dirinya tiba di masjid sekitar pukul 05.50 waktu setempat, dan melihat Abang Man sudah berada disana.
"Saya melihat dia cukup ceria dan bersemangat seperti biasa, dan kami saling menyapa sebelum saya membaca Alquran. Saat waktunya tiba, dia bangun untuk mengumandangkan azan,” ungkapnya.
“Namun, setelah dua kalimat 'Allahu Akbar' dan 'Ashadu alla illaha illa Allah', suaranya mulai terbata-bata untuk melanjutkan adzan, ”ujarnya.
Mohd Zin berkata, dia bergegas menghampiri Abang Man ketika melihat almarhum secara tiba-tiba terjatuh dan terlentang.
"Dahinya mengeluarkan keringat. saya panggil namanya, tapi dia tidak menyahut. Kemudian saya membantunya untuk mengucapkan kata syahadah,”
"Pada saat yang sama, jemaah lainnya memanggil ambulans, namun almarhum pada waktu itu sudah tidak bernapas lagi," ujarnya.
Ia mengatakan almarhum sebelumnya tinggal di Pahang namun pindah ke Sri Ixora Section 27 Shah Alam, sekitar dua tahun lalu.
“Dia begitu bersemangat menawarkan diri untuk mengumandangkan azan. Pagi ini, ketiga kalinya almarhum mengumandangkan azan yang juga terakhir untuknya,” ucapnya.
Jenazah Abang Man dimakamkan di TPU Syah Alam Seksi 21 setelah shalat Zuhur. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)