Badannya Kurus Tinggal Tulang, ABG Korban Rudapaksa Alami Stres Berat

 

Di sebuah kamar sepit, di atas kasur tipis, terbaringlah R, gadis 17 tahun.
Sudah beberapa tahun terakhir ini, R menghabisi masa remajanya dalam kondisi kesakitan dan penuh penderitaan di bilik kamarnya, di Tanjung Raman, Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih.
Apa yang menimpanya saat ini diawali dari kejadian pahit di masa lalu. Dimana R jadi korban rudapaksa hingga menyebabkan banyak pikiran (stres) dan menderita penyakit tipes kronis.
Kondisi fisik dan mentalnya semakin kacau tatkala ayahnya, Ridi, mengalami kecelakaan sepeda motor dan meninggal dunia.
Tubuh R semakin mengurus hingga yang terlihat saat ini, tinggal kulit pembungkus tulang.
Sebagai seorang ibu, Megawati, jelas merasa kasihan dengan putri keduanya tersebut. Ia tak bisa tumbuh dan menjalani hari seperti remaja seusianya.
Ditambah, kondisi perekonomian keluarga kian memburuk sejak ditinggal kepala keluarga mereka.
Bahkan Megawati pula terpaksa berhenti bekerja menyadap karet untuk merawat R, dan beralih menjadi penjualan gorengan demi pemasukan, melansir TribunSumsel.com.
Dan itu pun, masih belum mencukupi, sebab harus membayar uang sewa rumah serta membeli susu untuk R yang tak bisa makan nasi maupun bubur.
Tetapi karena kondisi keuangan makin sulit, R kini hanya diberikan teh hangat saja.
“Mau bagaimana lagi,” ucap sang ibu dengan mata berbinar.
Beruntung, kesulitan keluarga Megawati baru-baru ini mendapat perhatian dari aparatur desa setempat.
Melalui Ketua RW, Budi Santoso, sejumlah bantuan sudah diserahkan kepada R dan keluarga.
“Kita terus memberikan bantuan dan mengimbau warga lain untuk membantu, alhamdulilah banyak masyarakat Kelurahan Tanjung Raman yang memberikan bantuan,” kata Budi.

Bagikan Artikel ini

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel