Viral Video Bayi Dikerok Dukun Beranak hingga Merah, Sang Ibu Membiarkan: Cuma Bisa Nahan Tangis
Rabu, 23 Juni 2021
Edit

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial TikTok dan Instagram beredar video yang merekam curhatan seorang ibu.
Ibu tersebut bercerita anak yang masih bayi jatuh sakit.
Namun bukannya dibawa ke dokter, ibu tersebut malah membawa anaknya ke paraji atau dukun beranak.
Ibu itu mengaku takut anaknya disebut terinfeksi corona apabila dirawat di rumah sakit.
Video yang merekam peristiwa miris itu kini viral di media sosial.
"Mau dibawa ke rumah sakit takut dibilang corona," ucapnya.
Siapa sangka, saat dibawa ke paraji bayi mungil tersebut punggungnya malah dikerok.
Pantauan TribunJakarta.com dipunggung bayi itu terlihat banyak guratan merah bekas kerokan.
"Akhirnya dibawa ke paraji, malah dikerok sampai kayak begitu," katanya.
Ibu tersebut mengaku kala anaknya dikerok, ia hanya bisa menahan tangis.
Pasalnya bayi mungil tersebut menjerit-jerit kesakitan.
"Sakit hati banget lihat anak sakit," ucapnya.
"Lebih sakit lagi pas liat dia kesakitan dikerok, dan gue cuma bisa nahan air mata," imbuhnya.
Ia mengatakan sebenarnya saat itu masih bisa mencegah sang paraji untuk tidak mengerok bayinya, namun malah tak dilakukan.
"Masih bisa bilang enggak usah sebenarnya," katanya.
"Tapi..." imbuhnya.
Video yang diunggah akun TikTok Lubnaazkialovata itu sontak dibanjiri komentar negatif dari netizen.
Sebagian besar netizen menganggap tindakan sang ibu tidak tepat.
dedesitimiyati: ya Allah emak mcam ap lh ky gni
juzlikehoney: Ya Allah kasian bayinya punya ortu jaman purba di 2021
elookbeautycare: Knp ga di bawa ke dokter aja sih. Kl gada duit bisa ke puskesmas
Apakah Kerokan Efektif?
Istilah masuk angin kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Untuk menyembuhkan gejala tersebut, banyak orang salah satunya kerap mengambil langkah pengobatan dengan kerokan.
Di mana, mereka akan meminta bantuan kepada orang lain untuk lebih dulu menggosokkan balsam atau minyak rempah sebelum kemudian menggoreskan uang logam ke bagian punggung dan dada hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan.
Banyak orang meyakini, bekas goresan berwarna merah tersebut adalah tanda adanya angin di dalam ke tubuh.
Semakin merah atau terlihat lebih hitam tanda tersebut, maka dipercaya kian banyak pula angin yang masuk ke dalam tubuh.
Orang-orang menganggap kerokan dapat melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilatasi) sehingga aliran darah ke jaringan menjadi lebih baik dan penderita akan merasa badannya agak lebih enak.
Sementara, ada juga yang berpandangan, ketika orang yang dikerok sudah bersendawa, artinya angin telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh dan sebentar lagi badan akan kembali bugar.
Entah sejak kapan istilah masuk angin beredar di masyarakat.
Namun, sudah jelas bahwa diagnosis masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern.
Fakta kerokan
Melansir Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM & H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., garis-haris merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.
Bekas goresan berwarna merah itu melainkan dampak dari pecagnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.
Jadi, tidak mengherankan jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin bisa saja kembali menyerang seseorang.
Orang sehat pun apabila dikerok, akan meninggalkan jejak merah yang sama.
Tapi, jarang kan ada orang sehat yang dikerok?
Rasa tidak enak badan atau pegal otot yang hilang setelah kerokan bisa dibilang hanya kamuflase.
Pasalnya, kerokan akan menciptakan rasa sakit baru yang dapat menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".
Dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, juga dijelaskan bahwa kerokan tidak membantu menyembuhkan masuk angin.
Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya telah keluar.
Hal itu melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit