Mental Baja Apriyani Rahayu, Tetap Bertanding ketika sang Ibu Meninggal Dunia dan Kini Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Rabu, 04 Agustus 2021
Edit
Ayah Apriyani Rahayu, Amiruddin Pora, sedikit menceritakan kisah perjuangan sang anak sehingga kini menjadi salah satu pebulu tangkis terbaik dunia. Amiruddin Pora melihat mental sang anak sangat kuat.
Terbukti, ketika mendapat kabar sang ibu meninggal dunia ketika turun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2015, Apriyani Rahayu tetap melanjutkan pertandingan. Singkat kata turun di nomor ganda campuran, Apriyani Rahayu saat itu merebut medali perunggu.
Apriyani Rahayu merupakan anak keempat pasangan Amirrudin Pora dan Siti Jauhar (almarhum) merupakan warga Kelurahan Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Apriyani Rahayu yang kelahiran 29 April 1998 merupakan anak bungsu dan merupakan satu-satunya anak perempuan pasangan Amiruddin-Siti Jauhar.
Pertama kali Apriyani Rahayu bergabung dengan PB Pelita Bakri pada 3 September 2011 ketika mantan juara dunia bulu tangkis Icuk Sugiarto menjadi ketua PBSI DKI Jakarta kemudian akhirnya hijrah ke PB Jayaraya Jakarta hingga sekarang ini.
Ketika ditanya apakah Apriyani Rahayu sempat pulang ke rumah sebelum tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, Amiruddin mengatakan, seminggu sebelum tampil di Olimpiade anaknya sempat pulang untuk ziarah ke makam ibunya.
Ia menceritakan, seperti yang sudah diutarakan di atas, ketika tampil di kejuaraan bulu tangkis di Lima, Peru, 10 November 2015, dan saat masuk ke lapangan untuk bertanding sempat diminta keluar karena ada kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Akan tetapi, Apriyani Rahayu tetap melanjutkan pertandingan.
Namun, perjuangan keras Apriyani Rahayu berujung manis dengan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Ia pun mempersembahkan medali emas untuk sang ibu yang pergi untuk selama-lamanya.
“Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orangtua saya dan kakakku,” kata Apriyani Rahayu, mengutip dari laman resmi Kemenpora