Kejadian Langka, Bayi Lahir Masih Dalam Kantung Ketuban...Semoga Yg Baca Ini Dimudahkan Segala Urusannya Dan Rejekinya Berkah Melimpah...Aamiin

 

Pada umumnya, kantung ketuban akan pecah sebelum bayi keluar dari rahim. Ada juga kasus ketuban yang pecah lebih dini sebelum waktunya melahirkan. Sama halnya dengan melahirkan caesar. Dokter akan merobek lapisan ketuban dengan pisau bedah untuk mengeluarkan bayi.
Tapi pada segelintir kasus, bayi bisa terlahir ke dunia masih terbungkus utuh dalam kantung ketuban lengkap bersama cairan ketubannya. Kelahiran langka ini disebut dengan en caul. Bahkan saking langkanya, banyak dokter kandungan yang sama sekali belum pernah menyaksikan kelahiran en caul dengan mata kepalanya sendiri sepanjang karirnya.
Apa itu kelahiran en caul?
Kantung ketuban adalah kantung elastis tipis yang membungkus bayi di dalam rahim. Kantung ini berisi bayi, plasenta, dan cairan ketuban. Kantung ketuban berfungsi melindungi bayi dari trauma benturan selama ia masih dalam kandungan sampai detik-detik persalinan. Biasanya, kantung ini akan pecah dan cairannya akan mengalir keluar untuk memungkinkan bayi keluar.
Menariknya, beberapa bayi yang beruntung bisa terlahir di dalam kantung ketubannya. Inilah yang disebut kelahiran caul, yang artinya “helm” dalam bahasa latin. Ada dua jenis caul, yaitu caul dan en caul. Kelahiran caul terjadi ketika kantung ketuban hanya pecah sebagian, sehingga sisanya yang masih utuh jadi membungkus kepala dan wajah bayi, yang membuatnya tampak seperti sedang memakai helm kaca. “Variasi” lain dari kelahiran caul adalah kantung ketuban yang membungkus bayi dari ujung kepala sampai dada bayi, sementara perut sampai ujung kakinya sudah terbebas.
Kelahiran caul itu sendiri saja sudah cukup langka, namun kelahiran en caul ternyata lebih jarang lagi. Pada 1 dari 80.000 kelahiran, bayi bisa terlahir ke dunia masih komplit terbungkus meringkuk dalam kantung ketuban yang utuh tanpa cacat — seperti terperangkap dalam sebuah kepompong bening.
Meski tergolong amat langka, kelahiran en caul paling mungkin terjadi pada persalinan prematur. Ini karena ukuran bayi yang sangat kecil bisa memungkinkan kantung ketuban tetap terjaga utuh. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa dalam kasus bayi yang sangat prematur, melahirkan secara en caul dapat melindungi mereka dari trauma tekanan di rahim.
Napoleon, Sigmund Freud, Charlemagne dan David Copperfield adalah beberapa tokoh penting dalam sejarah dunia yang lahir lewat kelahiran caul.
Apa yang jadi penyebab kondisi ini?
Kelahiran caul, baik itu yang sebagian (caul) maupun yang utuh bak kepompong (en caul), adalah fenomena yang amat langka. Bahkan saking langkanya, banyak dokter kandungan yang mungkin tidak akan atau sama sekali belum pernah menyaksikan kelahiran en caul dengan mata kepalanya sendiri sepanjang sejarah karirnya. Oleh karena itu, masih menjadi misteri mengenai apa yang menjadi penyebab kelahiran langka ini.
Apakah kelahiran en caul berbahaya bagi bayi?
Dilansir dari What to Expect, “Kelahiran caul, yang manapun tipenya, benar-benar aman,” ungkap dr. Susan Benson, salah satu dokter kandungan yang beruntung pernah menyaksikan 3 kelahiran caul sepanjang 12 tahun karirnya. Bayi tidak berisiko tinggi mengalami komplikasi yang timbul dari kelahiran caul maupun en caul. Kebanyakan bayi yang lahir dalam kondisi ini lahir sehat walafiat, kecuali jika memang memiliki masalah yang mendahuluinya semenjak kehamilan.
Selama masih dalam kandungan ibu, bayi terus menerima nutrisi dan oksigen melalui tali pusar, dan ia juga menghirup cairan ketuban yang mengelilinginya dalam kantung tersebut. Proses ini pun masih akan terus dilakukan oleh si bayi bahkan jika ia telah lahir ke dunia namun masih terperangkap dalam kantung ketuban yang utuh. Namun tentu tim dokter Anda tidak akan membiarkan bayi berlama-lama terbungkus dalam kondisi ini untuk membiarkan ia bisa bernapas.
Bagaimana proses mengeluarkan bayi dari kantung ketuban yang utuh?
Jika dokter atau bidan menemukan bahwa bayi Anda terlahir masih dalam kantung ketubannya, ia akan segera membuat sayatan di atas lubang hidung bayi sehingga ia bisa mengambil napas untuk pertama kalinya. Setelah sayatan di buat, cairan akan dikuras dan dokter akan mengelupas “kulit” kantung ketuban dimulai dari wajah dan telinga, area yang paling vital dan kompleks, kemudian sisa bagian tubuh lainnya.
Dokter juga mungkin menggosok lapisan kantung ketuban dengan selembar kertas tipis, yang kemudian akan dikupas dari kulit layaknya melepas stiker tato temporer. Namun kantung ketuban yang telah “dipecahkan” akan lengket melekat pada kulit bayi. Maka proses pengelupasannya pun akan sangat perlahan dan ekstra hati-hati. Karena jika tidak, lapisan kulit kantung ketuban yang menempel erat pada kulit mungkin akan menyebabkan bekas luka yang permanen begitu ditarik kencang.
Setelah sukses mengelupas kantung ketuban, dokter akan melanjutkan proses persalinan seperti biasa, yaitu memotong tali pusar, menyedot lendir keluar dari hidung dan mulut bayi, serta membersihkan tubuhnya dari darah dan lendir.

Bagikan Artikel ini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel